Siklus
seluruh kegiatan belajar manusia mempunyai empat unsur : Persiapan,
Penyampain, Pelatihan, Penampilan hasil. Dipandang dari empat unsure
ini, baik satu bentuk atau lain bentuk, pembelajaran yang sebenarnya
akan berlangsung
Proses pembelajaran empat tahap yang sederhana ini bersifat
universal, dan bisa diterapkan untuk belajar apa saja, dimana saja, dan
kapan saja.
Misalnya : diterapkan pada bayi yang belajar bermain denga mainannya,
anak yang belajar naik sepeda, remaja yang belajar bahasa asing, orang
dewasa yang belajar menari. Dan lain sebagainya.
Menyalahi proses belajar ini banyak dilakukan di sekolah dan bisnis
sekarang, jika salah satu dari empat tahap ini tidak ada, belajarpun
akan merosot atau terhenti sama sekali.
Maka dari itu saya mencoba dalam makalah ini menggangkat tema “Empat
Tahap Pembelajaran” . harap saya semoga dengan tema diatas kita bisa
membenahi paling tidak bisa mencari jalan keluar bagaimana pendidikan di
Indonesia bisa maju, berkembang sesuai dengan standar nya pendidikan
yang proposional.
Empat Cara Ban-Pembelajaran Menjadi Kempes
1. Tahap Persiapan Lemah
Pembelajaran akan terganggu, jika system pembelajaranya tidak terbuka
dan tidak siap untuk belajar, tidak menyadari manfaat belajar untuk
diri sendiri, tidak memiliki semangat/minat belajar, atau terhambat oleh
beberapa rintangan dan halangan dalam belajar.
Mengenai rintangan, banyak orang yang menyimpan perasaan negative
tanpa menyadarinya bahwa berdasarkan pengalaman masa lalu, mereka
mungkin mengaitkan situasi belajar formal dengan pengurungan, kebosanan
dan hal-hal yang tidak relevan.
Adapun tujuan tahap persiapan adalah menimbulkan minat para
pembelajar, memberikan perasaan positif meembelajar untuk menemukan
materi belajar yang baru dengan cara yang menarik, menyanagkan,
melibatkan panca indra, dan cocok untuk semua gaya belajar.
Ada beberapa cara untuk melakukan ini, diantaranya :
-uji-coba kolaboratif dan berbagi pengetahuan
-pengamatan dunia nyata
-pelibatan seluruh sel-sel tubuh
-presentasi interaktif dan warna-warni
-pelatihan meungan fisik,social dan emosional yang positif.
-menyingkirkan penghambat pembelajaran dan rasa yang feriori.
-banyak bertanya dan menggemukakan berbagai masalah serta mengajak
pembelajar terlibat penuh sejak awal.
2. Tahap Penyampain Lemah
Pembelajaran akan terganggu jika seseorang tidak memperoleh
pengetahuan dan keterampilan yang baru dalam cara yang berarti bagi
mereka yang melibatkan diri mereka sepenuhmya. Apabila dalam
pembelajaran mereka hanya sebagai konsumen pasif bukan creator aktif
dalam proses belajar.
Ketika tips pembelajaran yang kita terapkan seperti ini, kemungkinan
besar belajar akan berjalan dengan tidak stabil(pincang), atau malah
terhenti karna bosan dan tidak senagan dengan system pembelajarn yang
ada. Hal serupa mungkin saja, bisa terjadi jika gaya belajar pribadi
seseorang tidak diperhatikan dalam tahap penyampaiannya.
Adapun tujuan penyampaian adalah membantu pembelajar untuk menemukan
materi belajar yang baru dengan cara yang menarik, menyanagkan,
melibatkan panca indra, dan cocok untuk semua gaya belajar.
Ada beberapa cara untuk melakukan ini, diantaranya :
-uji-coba kolaboratif dan berbagi pengetahuan
-pengamatan dunia nyata
-pelibatan seluruh sel-sel tubuh
-presentasi interaktif dan warna-warni
-pelatihan menemukan/memecahkan(sendiri, berpasangan,
berkelompok)masalah.
-pengalaman belajardi dunia-nyata yang kontektual.
3. Tahap Pelatihan Lemah
Dalam tahap penyampaian yang lemah system pembelajaran akan terganggu
apabila dalam pembelajaran tidak mendapatkan pengetahuan dan
keterampilan yang baru dalam cara yang berarti bagi mereka dan yang
melibatkan mereka sepenuhnya. Jika mereka diperlukan hanya sebatas
konsumen pasif bukan creator aktif dalam proses belajar, maka kegiatan
belajar mereka akan berjalan dengan pincang bahkan bisa-bisa terhenti.
Hal yang sama mungkin saja bisa terjadi, jika gaya pribadi seseorang itu tidak diperhatikan dalam tahap penyampaian.
Adpun tujuan tahap penyampaian disini adalah membantu pembelajar
menemukan materi belajar yang baru dengan cara yang menarik,
menyenangkan, relevan, melibatkan panca indra, dan cocok untuk semua
gaya belajar.
Ada beberapa metode untuk melaksanakan ini antara lain :
-Uji-coba kolaboratif dan berbagi pengetahuan
-pengamatan fenomena dunia nyata
-pelibatan seluruh otak dan seluruh tubuh
-presentasi interaktif
-grafik dan sarana presentasi berwarna-warni
-aneka macam cara untuk disesuaikan dengan seluruh gaya belajar
-proyek belajar sesuai berdasar-kemitraan dan berdasar tim
-pelatihan menemukan (sendiri, berpasangan, berkelompok)
-pengalaman belajar di dunia nyata yang kontektual
-pelatihan memecahkan masalah
4. Tahap Penampilan Hasil Lemah
Pembelajaran bisa terganggu pula, jika seseorang tidak punya
kesempatan untuk segera menerapkanapa yang mereka telah pelajari. Apbila
mereka tidak segera menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka
miliki dalam dunia nyata, sebagian besar akan menguap. Blass! Hilang!
Orang-orang bijak pernah mengatakan “Belajar dengan gaya menyimpan dalam kulkas tidak akan pernah berhasil”
Satu telah menemukan bahwa belajar tanpa penerapan segara dan upaya
memperkut, hanya sekitar 5% dari pelajaran dikelas yang tetap diingat.
Akan tetapi, dengan penerapan segera dan bimbingan serta dukungan yang
tepat, 90% pelajaran akan tetap melekat.
Adapun tujuan tahap penampilan hasil adalah membantu pembelajar
menerapkan dan memperluas pengetahuan dan keterampilan baru mereka pada
pekerjaan sehingga hasil akan terus meningkat.
Kita bisa melakukan ini dengan :
-penerapan di dunia nyata
-penciptaan dan pelaksanaan rencana aksi
-aktivitas penguatan penerapan
-materi penguatan pascasesi
-pelatihan terus menerus
-umpan balik dan evaluasi kinerja
-aktivitas dukungan kawan
-perubahan organisasi dan lingkungan yang mendukung.
RANGKUMAN
Dari empat tahap diatas, pelatihan yang konvensional lebih cenderung
menekankan tahap penyampaian. Misalnya, ketika kita merancang suatu
program belajar kita sering mencuralkan 80% atau lebih dari seluruh
usaha, uang, dan waktu kita untuk menyusun materi presentasi.
Padahal tahap penyampaian paling-paling menyumbang 20% dari bagian
pembelajaran. Dan itu nyaris tidak ada gunaya sama sekali, kecuali jika
didahului Tahap persiapan dan di ikuti Tahap Pelatihan dan Penampilan
hasil yang sehat.
Home » Pengetahuan » 4 Tahap Pembelajaran Menuju Sukses
Wednesday, 12 December 2012
4 Tahap Pembelajaran Menuju Sukses
lainnya dari Pengetahuan
Ditulis Oleh : Unknown // 21:16
Kategori:
Pengetahuan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment