Dalam satu kesempatan blog walking, saya terdampar di sebuah situs
yang bernama Math Goodies. Sesuai dengan namanya, situs ini
merupakan portal yang menyediakan informasi khusus tentang pembelajaran
Matematika.
Sekali pun saya bukanlah ahli matematika, tetapi saya tertarik untuk
menelusuri isi website ini, dan akhirnya saya menemukan sebuah artikel
yang berjudul “Tips For New Math Teachers”, ditulis oleh Gisele Glosser.
Tulisan ini bersi 15 Tips mengajar bagi guru Matematika pemula, yang
isinya mungkin sebagian sudah dipraktikkan dalam tugas keseharian kita
sebagai guru.
Saya berusaha memahami isi tulisan tersebut dan mengkonstruksikannya
kembali dalam bahasa yang saya pahami. Setelah dilakukan berbagai
penyesuaian, saya mencoba menuangkan kembali tulisan tersebut, dengan
lingkup yang diperluas, tidak hanya berlaku bagi para guru Matematika
pemula, tetapi mungkin dapat berlaku umum, untuk semua kalangan dan
semua mata pelajaran.
Kelima belas tips mengajar tersebut adalah:
1. Berpikir kritis dan usaha yang jujur lebih penting daripada jawaban yang benar.
Cobalah untuk tidak mengerutkan kening ketika siswa memberikan jawaban
yang salah atau keliru. Mengerutkan kening seringkali ditafsirkan
sebagai bahasa isyarat penolakan yang dapat menghambat siswa untuk
berpartisipasi dalam mengekspresikan pemikirannya. .
2. Tidak ada pengajaran tanpa pengendalian. Lebih baik Anda
bersusah payah pada hari-hari awal masuk sekolah untuk menemukan
cara-cara terbaik dalam mengelola kelas dan mendisiplinkan siswa,
daripada Anda harus melakukan perjuangan berat sepanjang semester karena
Anda tidak berhasil menemukan cara yang paling efektif dalam
pengelolaan kelas.
3. Kadang-kadang hal terbaik untuk dilakukan adalah berhenti berbicara.
Jika terjadi kebisingan di kelas, Anda tidak perlu berteriak-teriak
meminta para siswa agar berhenti gaduh. Cobalah Anda berdiri di depan
kelas dengan tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, kemudian tataplah
mereka (khususnya siswa yang menjadi sumber keributan) dengan tetap
tanpa menunjukkan ekspresi marah.
4. Cobalah lakukan kegiatan yang bervariasi dari waktu ke waktu.
Dalam proses pembelajaran rutinitas dan terstruktur memang hal yang
baik, tapi apabila hal ini terlalu banyak dilakukan dapat menyebabkan
Anda dan kelas Anda jatuh terjerembab ke dalam suatu kebiasaan yang
membosankan.
5. Mendorong siswa untuk bepartisipasi aktif. Berikan
kesempatan kepada setiap siswa untuk tampil di depan kelas atau
mempersilahkan mereka untuk bekerja dalam kelompok. Sedapat mungkin
hindari pembelajaran yang berpusat pada guru untuk sepanjang tahun.
6. Cobalah untuk bersikap fleksibel. Misalnya, pada saat
berlangsung proses pembelajaran di kelas, Anda punya aturan ketat
terhadap siswa tentang permen karet. Tetapi mungkin Anda dapat
memejamkan mata untuk hal ini ketika siswa sedang menghadapi ujian.
7. Cobalah uraikan secara jelas topik-topik apa yang akan diujikan.
Anda tidak hanya cukup dengan mengatakan dan menyuruh siswa “Minggu
depan ulangan, silahkan Pelajari Bab 6!”. Perintah dan penugasan semacam
ini akan dirasakan membingungkan, terutama bagi para siswa yang kurang
memiliki keterampilan belajar.
8. Meminta dukungan manajemen. Adalah penting untuk mendapatkan
dukungan dari manajemen ketika Anda berhadapan dengan isu-isu sulit,
terkait dengan proses pembelajaran yang Anda lakukan. Misalnya, meminta
dukungan untuk mengadakan konferensi dengan para orang tua siswa yang
mengalami kesulitan dalam belajar.
9. Berikan siswa kesempatan untuk mengikuti ujian. Jika seorang
siswa selalu hadir dalam setiap pertemuan di kelas, namun karena satu
dan lain hal dia tidak bisa hadir pada hari ujian, Anda seyogyanya dapat
memberikan kesempatan kepadanya untuk mengikuti ujian susulan dan
jangan membiarkannya lebih dari satu atau dua hari.
10. Gunakan teknik “Front Loading”. Para siswa cenderung lebih
termotivasi untuk belajar pada awal masuk sekolah. Pada awal masuk
sekolah, selain diajak meninjau kembali materi pada semester sebelumnya,
secara garis besarnya siswa juga diajak untuk mengenal topik-topik
yang hendak dipelajarinya selama satu semester ke depan
11. Ajarkan para siswa untuk memiliki keterampilan memecahkan masalah.
Ketika siswa Anda memasuki dunia kerja atau terjun ke masyarakat, sudah
pasti dia akan banyak berhadapan dengan berbagai masalah yang harus
dia selesaikan dengan baik. Melalui pembelajaran yang Anda lakukan
diharapkan para siswa akan terbiasa dan terampil dalam memecahkan
aneka masalah yang dihadapinya..
12. Berikan penghargaan atas setiap hasil dan usaha belajar mereka. Penghargaan yang Anda berikan akan memberikan motivasi kepada para siswa untuk mengerjakan sesuatu lebih baik lagi
13. Lakukanlah yang terbaik dari diri Anda dan bersikap adillah kepada seluruh siswa,
maka Anda akan mendapatkan rasa hormat dari mereka. Krisis kepercayaan
kepada guru seringkali bersumber dari ketidaksanggupan untuk
menampilkan yang terbaik kepada siswanya.
14. Motivator terbaik adalah menghubungkan pembelajaran dengan dunia nyata. Jangan
lepaskan pembelajaran dari dunia nyata siswa, belajarkanlah mereka
hal-hal yang berhubungan dan menyentuh langsung kehidupan mereka
Misalkan guru Matematika ketika sedang membelajarkan tentang sistem
metrik, mintalah kepada siswa membawa kertas karton kosong dan
botol-botol dari dapur mereka, untuk dijadikan sebagai media
pembelajaran.
15. Di sekolah-sekolah tertentu, adakalanya siswa dikelompokkan berdasarkan kemampuan (kelas unggulan).
Hal ini membuat mereka lebih menonjol dibandingkan peserta lainnya. Di
satu sisi, cara ini dapat memberikan kemudahan bagi guru untuk
memberikan pelayanan pembelajaran secara homogen, namun di sisi lain
juga dapat menimbulkan kecemburuan sosial.
Sumber:
Terjemahan dan adaptasi dari :
Gisele Glosser. Tips for New Math Teachers
Home » Umum » Tips Sukses Menjadi Guru ala Gisele Glosser
Sunday, 18 November 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment